SI
SI
discoversearch

We've detected that you're using an ad content blocking browser plug-in or feature. Ads provide a critical source of revenue to the continued operation of Silicon Investor.  We ask that you disable ad blocking while on Silicon Investor in the best interests of our community.  If you are not using an ad blocker but are still receiving this message, make sure your browser's tracking protection is set to the 'standard' level.
Gold/Mining/Energy : BRE-X, Indonesia, Ashanti Goldfields, Strong Companies.

 Public ReplyPrvt ReplyMark as Last ReadFilePrevious 10Next 10PreviousNext  
To: GOLDMAN who wrote (12785)4/9/1997 2:39:00 PM
From: mikesloan   of 28369
 
Kamis, 10 April 1997

Kajian Laboratorium Australia

Besar, Kandungan Emas
Busang

* Bob Hasan Dikabarkan Berniat Ambil Alih Bre-X

Sydney, Selasa

Perusahaan Australia yang telah menguji contoh (sampel) asli dari lokasi
tambang emas Busang, Normet, hari Selasa (8/4) mengkonfirmasikan
benar adanya kandungan emas dalam jumlah besar pada sampel yang
dinilainya memiliki grade tinggi itu.

Phil Hearse, direktur dari perusahaan konsultan metalurgi ini, juga
membantah laporan pers Kanada yang menyebutkan sampel yang diujinya
Juli lalu itu mengandung placer atau butiran emas yang biasa ditemukan
pada endapan arus air (alluvial gold) dan bukannya butiran emas dari
batu cadas (bedrock gold).

"Kami tak pernah melaporkan adanya placer gold sebagai bagian dari
Busang. Itu tak benar. Sepenuhnya tak benar. Kami hanya melaporkan
bentuk dari beberapa partikel yang kami temukan. Tetapi beberapa surat
kabar mengangkat itu dan menuliskan kami yang mengungkapkan adanya
partikel placer tersebut. Itu sepenuhnya tak benar," ujarnya.

Lebih lanjut ia juga menegaskan fakta adanya deposit emas dalam jumlah
besar pada contoh bahan yang diujinya. "Memang benar-benar ada
deposit emas dalam jumlah besar di situ," ujarnya. Namun ia menolak
memberikan rincian lebih jauh mengenai sampel tersebut, dengan alasan
informasi itu menjadi milik Bre-X.

Anjlok

Sementara itu saham Bre-X Minerals Ltd. dilaporkan anjlok dalam
perdagangan ramai di Bursa Efek Toronto (Kanada), menyusul isu bahwa
perusahaan itu kini diincar untuk diambil alih pengusaha Indonesia,
Mohamad (Bob) Hasan.

Di Toronto, saham Bre-X dilaporkan anjlok 66 sen dollar Kanada
menjadi 2,52 dollar Senin lalu, atau mendekati titik terendahnya 2,50
dollar, dalam volume perdagangan yang mencapai lebih dari 15 juta
lembar saham hari itu.

Ini mendekati titik terendah 2,50 dollar pekan lalu, ketika perdagangan
saham Bre-X terpaksa dihentikan berkali-kali karena padatnya transaksi
membuat sistem komputer macet.

Di AS, saham Bre-X juga anjlok 53 sen dollar AS menjadi 1,84 dollar
AS di Bursa Efek Nasdaq. "Keadaannya menjadi semakin suram saat ini,"
ujar John Embry, manajer Royal Bank bagian logam mulia, yang
menguasai sepertiga dari satu persen penguasaan saham Bre-X yang
dipegang perusahaan holding-nya.

Penurunan ini merupakan reaksi atas pemberitaan kurang menguntungkan
mengenai Bre-X sepanjang akhir pekan lalu. Selain itu, para investor
tampaknya juga terhasut oleh laporan yang menyebutkan bahwa
perusahaan itu kini dalam incaran pengambilalihan.

Tetapi mereka sebenarnya lebih khawatir dengan tuduhan yang
dilontarkan mitra utama Bre-X di Indonesia, bahwa perusahaan tambang
itu telah melakukan praktek bisnis tidak jujur dalam pengembangan
tambang emas Busang.

"Bre-X telah berlaku tidak jujur dengan mitra-mitra Indonesianya selama
tahun 1993-1996," ujar Warren Beckwith, pimpinan Golden Valley Mines
NL yang selama ini memberikan bantuan teknis kepada PT Krueng Gasui,
salah satu dari dua mitra lokal Bre-X dalam penemuan Busang.

Menurut Beckwith, PT Krueng Gasui juga sudah bertemu para pejabat
dari Deptamben Senin pekan lalu untuk menyampaikan keluhannya dan
mendiskusikan apa yang harus dilakukan.

"Kami dengan lugunya mempercayai Bre-X selama ini benar-benar
bertindak demi kepentingan semua mitra patungannya, tetapi ternyata ia
hanya bertindak atas kepentingannya sendiri," ujar Presiden PT Krueng
Gasui, Yusuf Merukh.

Namun sebagian besar transaksi hari itu hanya melibatkan para investor
kecil atau trading desks yang ingin mengeruk untung dari pergerakan
cepat yang terjadi pada harga saham Bre-X. "Secuil kabar bagus atau
buruk, bisa memicu pergerakan saham ini hingga 50 persen seperti
sekarang ini," ujar Norm Duncan, pedagang dari CM Oliver and Co. di
Vancouver.

Diperkirakan tidak akan ada kabar yang bisa menyelamatkan dalam
beberapa pekan mendatang, setidaknya hingga tim independen yang
disewa Bre-X berhasil menyelesaikan hasil kajiannya atas kandungan
emas Busang.

Saham yang sempat melejit menyusul pengumuman yang menyebut angka
spektakuler tentang temuan emas Busang (71 juta ounces) itu, sudah lebih
dulu terpental total dari 15,50 dollar menjadi 2,5 dollar dua pekan lalu.

Kemerosotan drastis saham Bre-X itu dipicu pernyataan pihak calon mitra
Bre-X, Freeport McMoRan Copper and Gold mengenai hasil uji awalnya
yang menunjukkan sangat kecilnya kandungan emas Busang. Pernyataan
ini diperkuat pula oleh akuntan tidak tetap Bre-X dari Australia.

Skala ore body dari emas Busang itulah yang masih menjadi salah satu
pertanyaan yang belum terjawab di Bre-X sekarang ini. Perusahaan itu
sendiri sudah mengakui kemungkinan bahwa deposit emas Busang
ternyata tak sebesar yang digembar-gemborkannya selama ini.

Pengakuan inilah yang kemudian semakin memicu rumor bahwa sampel
yang diuji sudah lebih dulu dipersiapkan atau "dibumbui". Bahkan sampai
sekarang pun tidak jelas apakah Bre-X benar menguasai 45 persen
deposit emas Busang, karena para pejabat terkait Indonesia sendiri
mengatakan persetujuan resmi usaha patungan (Kontrak Karya) untuk
mengembangkan wilayah tersebut belum ditandatangani.

Menjual saham

Dari hasil tinjauan kembali atas catatan transaksi saham Bre-X yang
direkam Komisi Sekuritas Alberta dan Komisi Sekuritas Ontario, juga
berhasil dilacak bahwa tiga petinggi Bre-X ternyata pernah mengantungi
lebih dari 77 juta dollar tahun lalu dari perdagangan saham Bre-X serta
sebuah perusahaan terkait lainnya.

Ketiga orang itu, Presiden Bre-X David Walsh, istrinya Jeanette Walsh
dan wakil pimpinan Bre-X John Felderhof, terbukti pernah menjual saham
Bre-X dan saham perusahaan induknya, Bresea Resources Ltd, senilai
total 113 juta dollar

Sebelumnya, tiga sekawan ini hanya perlu mengeluarkan sekitar 36,6 juta
dollar untuk mengakuisisi saham-saham tersebut melalui opsi yang
membolehkan mereka membeli saham pada tingkat harga diskon.

Sementara itu, beberapa analis yang ditanyai surat kabar Calgary Sun
mengatakan, pengusaha Bob Hasan - yang sudah menguasai 30 persen
saham Busang - saat ini berada di deretan mereka yang ingin mengambil
alih Bre-X.

Namun Kevin Klassen, wakil presiden BPI mutual funds di Toronto
membantah, "Kalau mau, Hasan bisa mengulurkan tangannya langsung ke
deposit (emas Busang) sebagaimana yang sudah dilakukannya selama ini.
Tak masuk akal ia ingin membeli Bre-X".

Komisi Sekuritas Ontario menegaskan, harus ada notifikasi jika seseorang
membeli lebih dari 10 persen dari posisi saham sebuah perusahaan yang
menjual sahamnya di bursa Toronto. Sejauh ini, menurut Komisi tersebut,
Bob Hasan tidak pernah menghubunginya berkaitan dengan rencana itu.
(AFP
Report TOU ViolationShare This Post
 Public ReplyPrvt ReplyMark as Last ReadFilePrevious 10Next 10PreviousNext