SI
SI
discoversearch

We've detected that you're using an ad content blocking browser plug-in or feature. Ads provide a critical source of revenue to the continued operation of Silicon Investor.  We ask that you disable ad blocking while on Silicon Investor in the best interests of our community.  If you are not using an ad blocker but are still receiving this message, make sure your browser's tracking protection is set to the 'standard' level.
Strategies & Market Trends : The Thread Formerly Known as No Rest For The Wicked -- Ignore unavailable to you. Want to Upgrade?


To: Tim Luke who wrote (54405)8/20/1999 11:41:00 AM
From: allen v.w.  Respond to of 90042
 
NEGARA

JAKARTA (SiaR, 20/8/99). Tanri Abeng, Menteri Pendayagunaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) mengeruk dana hasil penjualan sejumlah BUMN. Tanri
adalah salah satu operator Tim Sukses "Siluman" untuk pencalonan Habibie
menjadi Presiden mendatang. Tanri yang juga terlibat dalam pencurian uang
sebesar Rp 460 miliar milik Bank Bali, menurut informasi yang dikumpulkan
SiaR, menggelapkan dana penjualan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II
sebesar lebih dari Rp 2 triliun.

Sebelumnya Pelindo II pernah ditawar enam investro asing yakni:
Grosbeak (Hong Kong), P&O Ports (Australia), ITCSI (Philippina) dan
Stevedoring Services of America International (AS). Beberapa waktu lalu,
salah satu investor asing itu akhirnya memenangkan tender dengan penawaran
lebih dari Rp 10 triliun. Namun, semua hasil penjualan itu tak disetorkan ke
kas negara. Sumber-sumber SiaR di PT Pelindo II mengatakan yang dilaporkan
Tanri ke pemerintah hanya sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 8 triliun. Jadi ada
sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 5 tiliun yang tak disetorkan. Angka ini,
kalau akurat, jelas lebih besar jumlahnya ketimbang skandal Bank Bali.

Kalangan pejabat di BUMN, kata sumber-sumber tadi khawatir Tanri akan
mencuri uang lebih banyak lagi jika dalam waktu dekat, Tanri berhasil
menjual PT Telkom, PT Indosat, PT Aneka Tambang, PT Tambang Timah, PT
Tambang Bukit Asam, PT Pelindo III, PT Angkasa Pura II, PT Jasa Marga, dan
PTP Nusantara IV.

Tanri Abeng mentargetkan mengumpulkan dana Rp 15 triliun dari proses
privatisasi BUMN. Tanri kini memang menjadi pejabat yang paling banyak
menguasai aset negara, di samping Glenn Yusuf, Ketua BPPN yang menguasai
aset seharga Rp 300 triliun. Dengan menguasai ratusan BUMN, termasuk BUMN
paling gemuk: Pertamina, Tanri bisa dengan mudah mengumpulkan dana untuk Tim
Siluman.